Membuat
baju yang sederhana maupun yang rumit sebenarnya berasal dari satu pola
dasar yang sama. Pengembangan pola dasar menjadi berbagai bentuk pola
sesuai dengan keinginan menghasilkan busana yang beragam. Hal ini
memerlukan ide-ide kreatif agarmenjadi busana yang
menarik dan nyaman untuk dikenakan sangatlah sederhana. Pembuat busana
harus membuat rancangan sesuai dengan bentuk busana yang diinginkan. Rancangan
busana tersebut dibuat secara keseluruhan baik struktur busana atau siluet
maupun hiasan busana. Siluet merupakan garis luar dari suatu pakaian tanpa
bagian-bagian pelengkap seperti lipit dan lain-lain.
Siluet hendaknya menjadi
pertimbangan utama saat membuat suatu busana. Siluet dapat menyamarkan atau
menonjolkan bagian tubuh yang dianggap sebagai kelebihan dan kekurangan.
Karenanya, siluet pakaian yang dibuat hendaklah disesuaikan dengan bentuk tubuh
pemakai. Misalnya, Siluet A, yaitu pakaian yang memiliki model bagian atas
kecil dan bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai lengan. Siluet A cocok
untuk orang bertubuh besar agar dapat memberi kesan ramping. Namun, hindari
memilih siluet S karena dapat memberi kesan menggemukkan. Karena siluet S,
yaitu pakaian yang memiliki model bagian atas besar, bagian pinggang kecil dan
bagian bawah atau rok besar. Setelah menentukan pakaian yang sesuai dengan
model yang dinginkan, kemudian dapat membuat gambar pola sesuai untuk pakaian
yang akan dijahit. Pola yang dibuat meliputi pola badan, kerah, dan lengan.
Membuat Pola
- Bahan dan Alat yang diperlukan
- Pensil
- Ballpoin
- Pensil merah-biru
- Penghapus
- Rol kustum
- Meteran
- Kertas kacang padi
- Rader
- Gunting Kertas
- Gunting kain
- Jarum Pentul
- Jarum Tangan
- Mesin jahit
- Mesin obras
- Sepatu jepang
- Bahan baku kain untuk gamis
- Bahan baku kain puring
- Kapur jahit
- Karbon
- Benang jahit dan benang obras
- Pengeras kerah
- Ristleting jepang
No comments:
Post a Comment